Bandingkan Biaya Pembuatan Aplikasi dan Sistem Informasi Bisnis Digital dengan Jasa Developer

|Ketahui kebutuhan bisnis, cara membuat aplikasi, dan biaya pembuatan aplikasi dalam menjalankan bisnis digital di era revolusi industri 4.0|

 

Dengan adanya gebrakan revolusi industri 4.0, pemerintah Indonesia mendorong pasar untuk melakukan digitalisasi bisnis demi menyesuaikan kecepatan perkembangan sistem informasi yang ada. Sejatinya, digitalisasi bisnis adalah perubahan sistem informasi dari konvensional menjadi digital. Dalam praktiknya, para pelaku usaha biasa mengubah pengelolaan bisnisnya menjadi digital menggunakan aplikasi. Penggunaan aplikasi dan sistem informasi bisnis ini dikatakan bisa mempermudah dan mempercepat laju bisnis yang dikembangkan.

Namun, hal ini acap kali berujung pada pertanyaan seperti “bagaimana cara membuat aplikasi?” atau “berapa biaya pembuatan aplikasi?” yang menjadi rintangan dalam digitalisasi bisnis mereka. Kerumitan dalam pembuatan aplikasi memang menjadi rintangan tersendiri bagi para pelaku usaha. Khususnya, bagi mereka yang tidak memiliki keahlian coding. Selain itu, dana yang dapat dialokasikan untuk biaya membuat aplikasi dan sistem informasi sendiri juga menjadi hal yang paling dipertimbangkan demi kelangsungan berbisnis.

Sebelum memutuskan untuk membuat aplikasi, kenali dulu cara membuat aplikasi, kebutuhan bisnis, dan biaya membuat aplikasi yang paling sesuai dengan operasional bisnismu.

 

Cara Membuat Aplikasi

Di dunia pengembangan aplikasi, terdapat dua cara yang bisa dilakukan untuk membuat aplikasi. 

  1. Mandiri: Kamu bisa mempelajari sendiri seluk beluk cara membuat aplikasi. Kamu akan membutuhkan keahlian coding, komputer dengan spesifikasi tertentu, dan waktu yang cukup lama. Waktu dalam pembuatan aplikasi ditaksir bisa mencapai tiga bulan atau lebih. Hal ini ditentukan oleh kompleksitas aplikasi yang dibangun.

  2. Menggunakan jasa developer: Dalam praktiknya, menggunakan jasa developer memang melepaskan kita dari kewajiban memahami coding dan memiliki komputer dengan spek tertentu. Namun, waktu dalam pengerjaan aplikasi juga tidak jauh berbeda bergantung dari kompleksitas aplikasi yang kamu inginkan. 

 

Pada dasarnya, semakin rumit aplikasi yang ingin kamu buat, semakin lama juga waktu pengerjaannya. Maka dari itu, kamu perlu mengenali kebutuhan bisnismu untuk menghindari fitur-fitur yang tidak kamu butuhkan dalam aplikasi yang kamu buat.

 

Memahami Kebutuhan Bisnis Digital

Perubahan sistem konvensional ke sistem digital tentunya tetap memperhatikan beberapa aspek. Terkadang tidak semua sistem yang dilakukan secara konvensional bisa diubah menjadi digital seperti produksi barang, pengiriman, dan penerimaan. Namun, kamu bisa membuat sistem pencatatannya menjadi digital agar lebih efisien.

Berikut adalah beberapa aspek yang biasa diubah para pelaku bisnis dalam mengikuti tren digitalisasi:

  1. Aspek komunikasi: sistem informasi dalam berkomunikasi menjadi aspek yang paling sering didahulukan pada digitalisasi bisnis. Hal ini tidak terlepas dari pentingnya alur informasi yang tepat, cepat, dan akurat. Maka dari itu, aplikasi pesan digital sudah pasti digunakan dalam tiap sektor bisnis.

  2. Aspek pencatatan: kegiatan dalam berbisnis yang satu ini sering kali memakan waktu. Sedikit kesalahan dalam melakukan pencatatan cetak bisa berujung fatal. Contohnya, jika satu pegawai melakukan kesalahan dalam pencatatan penjualan, akan memakan banyak waktu untuk mencari dan menemukan pencatatan tersebut dalam tumpukan kertas penjualan. Namun, jika pegawai tersebut menggunakan aplikasi pencatatan, seluruh catatan akan bisa ditemukan sekejap mata dengan fitur “search”. Selain itu, dokumen digital yang disimpan juga bisa disalin hingga ratusan bahkan ribuan. Sehingga, mengurangi risiko kehilangan dokumen.

  3. Aspek pengelolaan internal: dengan pengelolaan internal secara digital, kamu bisa memantau segala kegiatan operasional interalmu lewat satu portal. Kamu bisa periksa daftar hadir, jumlah jam, keluhan, dan lainnya tanpa harus berhadapan langsung.

  4. Aspek media: pesatnya perkembangan media sosial merubah tren iklan cetak kedalam media digital. Biaya dalam mencetak iklan produkmu tentunya tidaklah murah. Namun dengan aplikasi yang kamu punya, kamu bisa membagikan informasi tentang produk, foto, harga, diskon, dan keunggulan lainnya kepada calon pelanggan tanpa harus mengeluarkan biaya cetak dan pasang iklan pada media.

 

Selain empat aspek di atas, tentunya masih banyak lagi aspek yang bisa diubah ke dalam sistem digital menggunakan aplikasi tertentu. Lantas, berapakah biaya pembuatan aplikasi dan sistem informasi untuk mengikuti perkembangan digitalisasi bisnis di era revolusi industri 4.0?

 

Perbandingan Biaya Pembuatan Aplikasi

Kamu bisa membuat aplikasi untuk mengembangkan bisnismu secara mandiri atau dengan bantuan developer. Tentunya, jika kamu memutuskan untuk membuat aplikasi sendiri dengan mendalami keahlian coding melakukannya secara gratis lewat video di kanal youtube. Namun, jika kamu memutuskan untuk mengambil kursus coding, tentu akan dikenakan biaya tambahan.

Berikut adalah perbandingan rentang waktu dan biaya membuat aplikasi antara mandiri dengan jasa developer:

 

Kebutuhan

Durasi

Biaya Mandiri

Biaya Developer

Kursus Coding

4-5 Bulan

12.000.000 – 21.000.000

Komputer/laptop

7.000.000 – 9.000.000

Pembuatan Aplikasi Katalog

3-12 Bulan

20.000.000-70.000.000

Pembuatan Aplikasi Game

10.000.000-1.000.000.000

Pembuatan Aplikasi Pesan dan Panggilan

30.000.000-250.000.000

Pembuatan Aplikasi Tool System

20.000.000-200.000.000

Pembuatan Aplikasi Keranjang Belanja

5.000.000-150.000.000

Pembuatan Aplikasi Informasi Lokasi SNS

20.000.000-800.000.000

 

Semua durasi dan biaya pembuatan aplikasi di atas bergantung pada kerumitan aplikasi yang ingin dibuat. Tentunya dengan harga yang terbilang tinggi, para pelaku usaha sering mengalami kesulitan untuk memiliki aplikasi sendiri.

Di tengah peliknya dilema biaya pembuatan aplikasi, ternyata banyak tersedia layanan pembuat aplikasi bebas coding dengan harga yang bersahabat. AppFibr menjadi salah satu pelopor layanan pembuat aplikasi bebas coding dengan biaya pembuatan aplikasi ramah di kantong. Selain harganya yang terjangkau, AppFibr juga menyediakan kemudahan untuk para pelanggan dalam merancang dan membuat aplikasi mereka sendiri. Dalam penanganannya, AppFibr juga memberi kesempatan bagi para pelanggannya untuk bertukar informasi dan pengalaman lewat forum komunitas.

Dengan layanan ini, AppFibr berharap para pelaku usaha bisa makin memahami cara membuat aplikasi dan sistem informasi sendiri dalam rangka mengikuti tren digitalisasi bisnis di era revolusi industri 4.0.

 

Ditulis oleh: Alam Rizkiyansah

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya